BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Budaya tradisional dapat dikelompokkan menjadi
budaya nonbenda dan artefak/objek budaya. Budaya nonbenda di antaranya pantun,
cerita rakyat, tarian, dan upacara adat. Artefak/objek budaya di antaranya
pakaian daerah, wadah tradisional, senjata, dan rumah adat. Pada kehidupan
sehari-hari, produk budaya tradisional nonbenda maupun artefak tidak
dipisah-pisahkan melainkan menjadi satu kesatuan dan saling melengkapi.
Budaya lokal juga bisa diartikan sebagai ciri khas
sebuah kelompok masyarakat dalam berinteraksi dan berperilaku di lingkungannya.
Budaya suatu wilayah atau kelompok masyarakat ini pun dipengaruhi oleh beberapa
faktor, mulai dari faktor geografis, agama, politik, ekonomi dan lainnya.
Sebuah tarian tradisional bisa saja merupakan ritual
upacara, menggunakan pakaian tradisional dan diiringi oleh musik yang dimainkan
oleh alat musik tradisional. Contohnya Tari Belian Bawo, dari Suku Dayak
Benuaq, awalnya merupakan upacara Belian Bawo yang bertujuan untuk mengobati orang
sakit, membayar nazar dan lain sebagainya. Setelah diadaptasi menjadi tarian,
tari ini sering dibawakan pada acara-acara penerimaan tamu dan acara kesenian.
Pada tarian ini, biasanya terdapat peran penyembuh dan pembantunya dan orang
sakit. Tarian ini ditarikan baik oleh laki-laki dan maupun perempuan.
Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik
tersebut dapat menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan. Upacara,
tarian, simbol dan musik merupakan produk budaya nonbenda, sedangkan pakaian,
perlengkapan upacara dan alat musik merupakan artifak/objek budaya.
A.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan
masalah yang akan dibahas di dalam makalah tentang Kerajinan dengan Inspirasi
Objek Budaya Lokal ini adalah sebagai berikut:
1. Apa
itu Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal?
2. Bagaimanakah
Tujuan Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal?
3. Bagimanakah
Perencanaan Usaha?
4. Apa
Saja Kekayaan Budaya Indonesia?
B. Tujuan
Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah
dipaparkan di atas maka munculah beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Untuk
Mengetahui Pengertian Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal
2. Untuk
Mengetahui Tujuan Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal
3. Untuk
Mengetahui Perencanaan Usaha
4. Untuk
Mengetahui Kekayaan Budaya Indonesia
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal
Kerajinan adalah
suatu karya seni yang proses pembuatannya menggunakan keterampilan tangan
manusia. Biasanya hasil dari sebuah kerajinan dapat menghasilkan suatu hiasan
cantik, benda dengan sentuhan seni tingkat tinggi, dan benda siap pakai.
Menurut Kadjim
2011 :10, “kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus menerus
dengan penuh semangat ketekunan, kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan
berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya”.
Berdasarkan
definisi di atas dapat disimpulkan kerajinan adalah suatu karya seni yang
proses pembuatannya menggunakan keterampilan tangan manusia. Biasanya hasil
dari sebuah kerajinan dapat mengasilkan suatu hiasan cantik, benda dengan
sentuhan seni tingkat tinggi, dan benda siap pakai.
Kerajinan dengan
inspirasi objek budaya lokal adalah sebuah bentuk dari kegiatan wirausaha yang
dimana dimulai dengan melihat berbagai macam bentuk bahan baku, keterampilan
yang dilakukan dalam melakukan produksi, hingga kepada budaya lokal yang berada
pada sebuah daerah.
Menurut beberapa
sumber diantaranya sebagai berikut: kerajinan merupakan cabang seni yang
menekankan pada keterampilan tangan lebih tinggi dalam proses pengerjaannya.
Seni kerajinan atau lebih sering disebut dengan seni kriya berasal dari kata
‘Kr’ dalam bahasa sansekerta, ‘Kr’ ini memiliki arti mengerjakan. Dari kata
tersebutlah muncul kata karya, kriya dan juga kerja.
Sedangkan
pengertian budaya lokal adalah Para ahli kebudayaan memberi
Pengertian budaya lokal
sebagai berikut:
1. Superculture,
kebudayaan yang berlaku bagi seluruh masyarakat, contohnya kebudayaan Nasional.
2. Culture,
lebih khusus, misalnya berdasarkan golongan etnis, profesi, wilayah atau
daerah, contohnya budaya Sunda.
3. Subculture,
merupakan kebudayaan khusus dalam sebuah culture, tetapi tidak bertentangan
dengan kebudayaan induknya, contohnya budaya gotong royong.
4. Counter-culture,
tingkatannya sama dengan subculture, yaitu bagian turunan dari culture, tetapi
counter-culture ini bertentangan dengan kebudayaan induknya, contohnya budaya
individualisme.
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa budaya lokal adalah nilai-nilai lokal hasil budi daya masyarakat suatu
daerah yang terbentuk secara alami dan diperoleh melalui proses belajar dari
waktu ke waktu. Budaya lokal dapat berupa hasil seni, tradisi, pola pikir, atau
hukum adat. Indonesia terdiri atas 33 provinsi, karena itu memiliki banyak
kekayaan budaya.
Berdasarkan skema sosial budaya yang ada di
Indonesia, yang terdiri atas masyarakat yang bersifat majemuk dalam struktur
sosial, budaya dan ekonomi, budaya lokal berada pada tingkat culture.
Dari uraian struktur dan tingkatannya. Proses
perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian
ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan,
dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi
objek budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan
diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian, produk yang dihasilkan harus
memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.
B.
Tujuan
Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal
Salah satu
tujuan kerajinan inspirasi budaya lokal, yaitu agar dapat melestarikan budaya
daerah. Budaya adalah sebuah bentuk dari cara hidup yang akan berkembang dan
juga akan dimiliki secara bersama ke sebuah kelompok orang dan juga akan
dilakukan pewarisan dari generasi ke generasi lainnya. Budaya tersebut akan
terbentuk dari banyaknya unsur yang sangatlah rumit dan termasuk ke dalam sistem
agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan hingga
menjadi sebuah karya seni. Kemudian, bahasa yang dimana sebagaimana juga bagian
dari budaya adalah sebuah bagian dari yang tidak akan terpisahkan dari bagian
diri manusia.
Setiap jenis
budaya tradisi baik nonbenda maupun artefak/objek budaya dapat menjadi sumber
inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan. Hingga saat ini,
tercatat 4.156 warisan budaya nonbenda yang terdapat di seluruh Indonesia.
Setiap daerah dapat mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil
inspirasi dari budaya tradisi daerahnya masingmasing. Kekayaan budaya tradisi
Indonesia adalah kearifan lokal (local
genius) yang dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya.
C.
Perencanaan
Usaha
Perencanaan
usaha diperlukan bagi setiap wirausahawan agar perusahaan dapat berjalan sesuai
dengan harapan. Istilah ini lebih dikenal dengan bisnis plan. Rencana bisnis
menjadi alat untuk menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis dalam
memperkenalkan brand atau merek, menghasilkan keuntungan yang memuaskan, dan
menarik bagi penykalianng dana (investor).
Kegiatan
wirausaha didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material, peralatan,
cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah
wirausaha dikenal dengan sebutan 6M, yakni :
1. Man
(manusia)
2. Money
(uang)
3. Material
(bahan)
4. Machine
(peralatan)
5. Method
(cara kerja)
6. Market
(pasar).
Wirausaha
kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal dapat dimulai dengan melihat potensi
bahan baku (Material), keterampilan produksi (Man & Machine) dan budaya
lokal yang ada di daerah setempat. Wirausaha kerajinan dengan inspirasi budaya
akan menawarkan karya-karya kerajinan inovatif kepada pasaran. Pasar sasaran
(Market) dari produk kerajinan ini adalah orang-orang yang menghargai dan
mencintai kebudayaan tradisional. Kemampuan mengatur keuangan (Money) dalam
kegiatan usaha akan menjamin keberlangsungan dan pengembangan usaha.
Proses
perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian
ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan,
dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi
objek budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi
dan siap dijual. Dengan demikian, produk yang dihasilkan harus memiliki nilai
estetik dan inovasi agar diminati pasar.
Objek budaya
lokal dapat objek 2 (dua) dimensi seperti relief dan motif, atau 3 (tiga)
dimensi seperti bangunan, alat musik dan senjata.
D.
Kekayaan
Budaya Indonesia
Bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang multicultural karena masyarakatnya terdiri dari berbagai
suku bangsa dengan budayanya masing-masing. Oleh karena itu, di Indonesia
berkembang berbagai budaya local yag berbeda-beda dari budaya yang lainnya.
Pakaian, perlengkapan upacara, dan alat musik merupakan artefak/objek budaya
yang dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk
kerajinan. Setiap daerah dapat mengembangkan kerajinan khas daerah yang
mengambil inspirasi dari budaya local (local
genius) yang dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya.
Indonesia yang
kaya akan budaya local nonbenda ataupun benda dapat menjadi sebuah inspirasi masyarakat Indonesia
untuk menggali lebih dalam kekayaan yang dimiliki bangsa ini. Dari seluruh
daerah yang ada di Indonesia, semuanya memiliki kekayaan budaya local,
contohnya sebagai berikut :
1. Macam-macam
Rumah Adat di Indonesia
a. Rumah
Adat Krong Bade merupakan rumah adat Nanggroe Aceh Darusalam
b. Rumah
Adat Bolon di Sumatera Utara
c. Rumah
Adat Gadang di Sumatera Barat
d. Rumah
Adat Selaso Jatuh Kembar di Riau
e. Rumah
Adat Panggung Kejang Lako di Jambi
f. Rumah
Adat Limas di Sumatera Selatan
g. Rumah
Adat Rakit Limas di Bangka Belitung
h. Rumah
Adat Rakyat di Bengkulu
i.
Rumah Adat Nowou Sesat di Lampung
2. Macam-macam
Baju Adat di Indonesia
a. Pakaian
Adat Ulos Pakaian Tradisional Sumatera Utara
b. Pakaian
Adat Penghulu dan Bundo Kanduang Sumatera Barat
c. Pakaian
Adat Melayu daerah Riau
d. Pakaian
Adat Aesan Gede daerah Sumatera Selatan
e. Pakaian
Adat Paksian Daerah Bangka Belitung
f. Pakaian
Adat Betawi Daerah Jakarta
3. Macam-macam
Kain Adat di Indonesia
Kain
tradisional dibuat bukan hanya untuk mememnuhi kebutuhan sandang, melainkan
juga mengambarkan makna filosofi mendalam pada setiap helainya. Beberapa kain
bahkan dibuat dengan proses yang sangat rumit, memakan waktu hingga
berbulan-bulan. Berikut beberapa jenis kain tradisional asli indonesia
a) Kain
tenun ikat bali dari provinsi bali
b) Kain
songket dari daerah sumatera yakni Palembang dan Sumatera Barat
c) Kain
ikat flores dari daerah NTT
d) Kain
sulam karawo berasal dari gorontalo
e) Kain
sutra bugis berasal dari daerah sengkang
f) Kain
sasirangan berasal dari daerah Kalimantan
g) Kain
ulos daerah Batak
h) Kain
tapis berasal dari daerah lampung
i)
Kain batik berasal dari yogyakarta
j)
Kain grinsing dari daerah bali
k) Kain
basurek dari daerah bengkulu
l)
Tenun dayak dari daerah kalimantan
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Kerajinan
adalah keterampilan untuk dapat membuat produk – produk yang bernilai yang
kerajinan tersebut di dasarkan oleh ide – ide yang murni sehingga dapat
menghasilkan produk dengan kualitas yang baik
2. Budaya
Lokal adalah berbagai macam kebudayaan
yang muncul dalam suatu masyarakat yang telah padu dan memiliki satu kesamaan
dalam pola pikir dan berkehidupan sosial sehingga mampu menumbuhkan suatu ciri
tertentu biasanya berupa kegiatan maupun aktivitas yang dilestarikan dan
diagungkan oleh masyarakat bersuku bangsa tersebut
3. Kerajinan
inspirasi artefak/budaya lokal, bertujuan agar dapat melestarikan budaya
daerah.
4. Ide
kerajinan dengan insprasi objek budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk
kerajinan yang akan diprduksi dan siap jual. Dengan demikian, produk yang
dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.
5. Setiap
daerah dapat mengmbangkan kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi dari
budaya tradisi daerahnya masing-masing. kekayaan budaya tradisi indonesia
adalah kearifan lokal (local genius)
yang dapa menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya.
B.
Saran
Demikian
makalah yang dapat kami buat. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi lebih baiknya penulisan makalah yang selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR
PUSTAKA
Ade
Rizky dkk. Belajar Praktis Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X Semester 2. Jawa
Tengah. Viva Pakarindo
Hendriana
Werdhaningsih dkk. Prakarya dan Kewirausahaan edisi revisi 2017.: Balitbang
Kemendikbud RI
Nurfiani
Sri Hattari, S.Pd. Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan
Kewirausahaan Kelas X @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS
dan DIKMEN
A.