Just another free Blogger theme

Sponsor

Tuesday, November 27, 2012

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Al-Qur'an adalah kitab suci yang terakhir diturunkan Allah SWT, dengan perantara malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai kunci dan kesimpulan dari semua kitab-kitab suci yang pernah diturunkan Allah SWT, kepada Nabi dan Rasul yang diutus Allah sebelum Nabi Muhammad SAW.
Al-Qur'an yang secara harfiah berarti "bacaan sempurna" merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tidak ada satu bacaan pun sejak manusia mengenal tulisan dan bacaan sekitar lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi Al-Qur'an.
Al-Qur'an dipelajari bukan hanya susunan redaksi dan pemilihan kosakatanya, tapi juga kandungannya yang tersurat, tersirat, bahkan sampai kepada kesan yang ditimbulkannya. Semua dituangkan dalam jutaan jilid buku, generasi ke generasi. Kemudian apa yang dituangkan dari sumber yang tak pernah kering itu, berbeda-beda sesuai dengan perbedaan kemampuan dan kecendrungan mereka, namun semua mengandung kebenaran. Al-Qur'an layaknya sebuah permata yang memancarkan cahaya yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang masing-masing.
Al-Qur'an adalah sebuah kitab yang teratur tata cara membacanya, mana yang dipendekkan, dipanjangkan, dipertebalkan, atau diperhalus ucapannya, dimana tempat yang terlarang atau yang boleh, atau harus memulai dan berhenti, bahkan diatur lagu dan liriknya, sampai pada etika membacanya.
Seorang orientalis H.A.R. Gibb pernah menulis bahwa, "Tidak ada seorangpun dalam seribu lima ratus tahun ini yang telah memainkan alat bernada nyaring yang demikian mampu dan berani, dan demikian luas getaran jiwa yang diakibatkannya, seperti yang dibaca Muhammad ( Al-Qur'an )".[1]
Demikian terpadu dalam Al-Qur'an keindahan bahasa, ketelitian, dan keseimbangannya, dengan kedalaman makna, kekayaan, dan kebenarannya, serta kemudahan pemahaman dan kehebatan kesan yang ditimbulkannya. Tidak dapat disangkal oleh siapapun yang memiliki objektivitas bahwa kitab suci Al-Qur'an memiliki keistimewaan-keistimewaan. Keistimewaan tersebut diakui oleh kawan maupun lawan, sejak dahulu hingga sekarang.[2]
Al-Qur'an sebagai kitab suci yang menjadi pedoman hidup bagi setiap muslim. Berbeda dengan kitab suci yang lain, maka Al-Qur'an adalah kitab suci yang keaslian dan kemurniannya telah dijamin oleh Allah SWT, yang tidak akan mengalami perubahan, penambahan maupun pengurangan, tidak ada satu hurufpun bergeser atau berubah dari tempatnya, tidak satu huruf atau katapun yang mungkin dapat disisipkan oleh siapapun kedalamnya.
Dalam hal ini Allah SWT menegaskan dalam QS. Al-Hijr : 9
$¯RÎ) ß`øtwU $uZø9¨tR tø.Ïe%!$# $¯RÎ)ur ¼çms9 tbqÝàÏÿ»ptm: ÇÒÈ
Artinya "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya"[3]

Sebagaimana masalah rizqi, kedudukan dan pangkat adalah dari Allah SWT. Demikian juga kemurnian Al-Qur'an adalah telah menjadi Sunnatullah, bahwa Allah telah memberikan rizqi, pangkat kepada seseorang biasanya melalui manusia, maka demikian juga Allah SWT, memelihara dan menjaga kemurnian Al-Qur'an inipun melalui manusia yaitu dengan cara memberikan kemudahan kepada orang-orang yang dikehendaki untuk menghafal Al-Qur'an.[4] Sebagaimana Firman Allah SWT:
ôs)s9ur $tR÷Žœ£o tb#uäöà)ø9$# ̍ø.Ïe%#Ï9 ö@ygsù `ÏB 9Ï.£B ÇÊÐÈ
Artinya     "Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran,Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran ( Al-Qomar : 17 )[5]

Dengan demikian orang-orang yang hafal Al-Qur'an pada hakikatnya adalah orang-orang pilihan yang sengaja dipilih oleh Allah untuk menjaga dan memelihara kemurnian Al-Qur'an, dalam hubungan ini Allah berfirman :
§NèO $uZøOu÷rr& |=»tGÅ3ø9$# tûïÏ%©!$# $uZøŠxÿsÜô¹$# ô`ÏB $tRÏŠ$t7Ïã ( óOßg÷YÏJsù ÒOÏ9$sß ¾ÏmÅ¡øÿuZÏj9 Nåk÷]ÏBur ÓÅÁtFø)B öNåk÷]ÏBur 7,Î/$y ÏNºuŽöyø9$$Î/ ÈbøŒÎ*Î/ «!$# 4 šÏ9ºsŒ uqèd ã@ôÒxÿø9$# 玍Î7x6ø9$# ÇÌËÈ

Artinya."Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih diantara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang Menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah, yang demikian itu adalah karunia yang Amat besar".( Fathir : 32 )[6]

Menghafal Al-Qur’an merupakan suatu pekerjaan yang sangat mulia. Baik dihadapan manusia, terutama di hadapan Allah SWT. Banyak keutamaan maupun manfaat yang dapat diperoleh dari sang penghafal, baik itu keutamaan yang diperolehnya di dunia maupun di akhirat kelak. Disamping itu pula sang penghafal Al- Qur’an sangat memegang peranan penting dalam menjaga kemurnian dan keaslian Al- Qur’an hingga akhir zaman.[7]
Jadi pada dasarnya menghafal itu mudah yang susah adalah menjaga dann mempertahankan hafalan yang sudah kita miliki agar jangan sampai hilang atau lupa, karena inilah tantangan yang terbesar yang dihadapi dan dialami semua penghafal Al- Qur’an. Sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW:
عُقُلِهَافِي اْلإِبِلِ مِنَ تفَصِّيًا اَشَدُّ لَهُوَ بِيَدِهِ نَفْسِي فَوَاّلذًَِي هَدُوااْلقُرْأنَ تَََعَا
Ulang-ulangilah menghafal Al-Quran demi Tuhan Yang jiwaku berada di Tangan-Nya ( hafalan Al-Qur’an ), Al-Quran lebih cepat terlepas daripada onta yang terikat dari ikatannya[8]

Dalam dunia proses belajar mengajar (PBM), metode jauh lebih penting dari materi. Demikian urgennya metode dalam proses pendidikan dan pengajaran. Sebuah proses belajar mengajar bisa dikatakan tidak berhasil bila dalam proses tersebut tidak menggunakan metode. Karena metode menempati posisi kedua terpenting setelah tujuan dari sederetan komponen-komponen pembelajaran: tujuan, metode, materi, media dan evaluasi.[9]
Sebuah metode dikatakan baik dan cocok manakala bisa mengantar kepada tujuan yang dimaksud. Begitupun dalam menghafal Al-Qur’an, metode yang baik akan berpengaruh kuat terhadap proses hifzhul Qur’an, sehingga tercipta keberhasilan dalam menghafal Al-Qur’an.
Metode Takrir adalah salah suatu cara agar informasi-informasi yang masuk ke memori jangka pendek dapat langsung ke memori jangka panjang adalah dengan pengulangan (rehearsal atau takrir), dan merupakan salah satu metode dalam menghafal Al-Qur'an. Peneliti berkeyakinan bahwa metode Takrir sangat penting dalam menghafal Al-Qur'an, karena tanpa proses Takrir (mengulang ulang bacaan) mustahil dapat langsung menghafal Al-Qur'an. Oleh karena itu semakin sering mentakrir bacaan akan semakin mudah menghafalnya.[10]
Metode ini dilatar belakangi oleh banyaknya keluhan dari teman-teman, baik yang sedang manghafal Al-Quran maupun yang sudah hatam Al-Quran, mereka merasa kesulitan dalam menghafal dan melancarkan Al-Quran.
Dalam pembinaan program manghafal Al-Qur'an dalam Penerapan Metode Manghafal Al-Qur'an di Sekolah Dasar Negeri 10 Koto XI Tarusan sangat disiplin dalam menerapkan metode takrir dan selalu mamperhatikan kualitas dan kuantitas hafalan. Terbukti dengan diadakannya lomba dan banyaknya anak maupun alumni yang menjuarai MTQ tingkat sekolah maupun luar sekolah.
Dengan mengacu pada paparan diatas, skripsi ini diformulasikan dengan sebuah judul “Implementasi Metode Takrir dalam Menghafal Al-Qur'an di Sekolah Dasar Negeri 2 Koto XI Tarusan."

B.       Rumusan dan Batasan Masalah
1.      Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “Implementasi Metode Takrir Dalam Menghafal Alqur'an di SD Negeri 10 Sungai Lundang Kecamatan Koto XI Tarusan”.

2.      Batasan Masalah
a.       Bagaimana proses penerapan metode Takrir dalam menghafal Al-Qur'an di Sekolah Dasar Negeri 10 Sungai Lundang Kecamatan Koto XI Tarusan.
b.       Apa saja faktor penghambat dan pendukung penerapan metode Takrir dalam menghafal Al-Qur'an di Sekolah Dasar Negeri 10 Sungai Lundang Kecamatan Koto XI Tarusan.
c.       Bagaimana solusi dalam mengatasi hambatan penerapan metode Takrir dalammenghafal Al-Qur'an di Sekolah Dasar Negeri 10 Sungai Lundang Kecamatan Koto XI Tarusan.
C.      Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.    Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut diatas maka peneliti mengemukakan tujuan dari penelitian antara lain adalah untuk:
a.     Untuk mengetahui bagaimana proses penerapan metode Takrir dalam menghafal Al-Qur'an di Sekolah Dasar Negeri 10 Sungai Lundang Kecamatan Koto XI Tarusan.
b.    Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat dan pendukung penerapan metode Takrir dalam menghafal Al-Qur'an di Sekolah Dasar Negeri 10 Sungai Lundang Kecamatan Koto XI Tarusan .
c.     Untuk mengetahui bagaimana solusi dalam mengatasi hambatan penerapan metode Takrir dalam menghafal Al-Qur'an Al-Qur'an di Sekolah Dasar Negeri 10 Sungai Lundang Kecamatan Koto XI Tarusan.

2.    Kegunaan Penelitian
Adapun penelitian ini diharapkan dapat mempunyai kegunaan antara lain, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:
a. Bagi Peneliti :
1. Semoga penelitian ini membawa kemanfaatan dan berkah, menjadi ghirah akan selalu cinta Al-Qur’an dan menjadi pedoman hidupnya
2. Sebagai motivasi agar lebih bersemangat lagi dalam menghafal dan menjaganya.
3. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti mengenai Implementasi Metode Takrir dalam menghafalan Al-Qur'an.
b.  Bagi Lembaga :
1.  Seluruh komponen yang ada di STAI YPI Al- Ikhlas Painan terutama Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam, sebagai masukan dan sosialisasi dalam rangka memasyaratkan Al-Qur’an di Lingkungan STAI.
2.  Bagi Sekolah Dasar, penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan evaluasi atas kelemahan-kelemahan yang ada dan selalu melakukan pengembangan-pengembangan demi mencapai tujuan sekolah dasar yakni menggapai kemulyaan menjadi muslim yang Ta'allamal Qur'an Wa'allamahu.[11]
3.  Bagi anak, khususnya Sekolah Dasar Negeri 10 Koto XI Tarusan, laksanakan semua tanggungjawab dan kerjakan semua tugas dengan keiklasan, karena rasa ikhlas akan lebih ringan menjalani semua tanggungjawab dan tugas yang diemban.
4.  Bagi Para Pembaca Al-Qur'an, membantu dalam menghafal Al-Qur'an, menjaga hafalan Al-Qur'an, memberikan solusi yang tepat dalam menghafal Al- Qur'an, dan memberikan penjelasan beberapa sebab yang membuat mereka sulit menghafal serta marilah kita bangun kembali rasa semangat kita untuk selalu menjaga dan mengamalkan Al-Qur'an.
D.      Penjelasan Judul
Definisi Operasional ini dimaksudkan untuk memperjelas dan mempertegas kata-kata atau istilah kunci yang diberikan dengan judul penelitian “IMPLEMENTASI METODE TAKRIR DALAM MENGHAFAL ALQUR'AN DI SD NEGERI 10 SUNGAI LUNDANG KECAMATAN KOTO XI TARUSAN”.
Implementasi                        :      Pelaksanaan. Proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis yang memberikan efek atau dampak baik berupa prubahan, pengetahuan, ketrampilan nilai dan sikap.[12]
Metode Takrir                      :      Suatu metode atau cara dalam proses atau sedang menghafal Al-Qur'an dengan mengulang-ulang atau men-sima'-kan hafalan yang pernah dihafalkan atau sudah pernah di- sima'-kan kepada guru tahfidzh. [13]
Menghafal Al-Qur'an           :      Sesuatu proses mengingat seluruh materi ayat Al-Qur'an.[14] Maksudnya adalah proses mengulang ulang bacaan Al-Qur'an sehingga dapat melakat pada ingatan.
SD Negeri 10                       :      Sekolah Dasar negeri.[15]

E.       Kajian Penelitian Relevan
Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah menelusuri beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan ini. Dari beberapa contoh judul penelitian terdahulu memang memiliki keterkaitan dari segi masalah yaitu mencari tentang hubungan dan pengaruh akan tetapi objek dan sasarannya berbeda.
Dari skripsi yang ditulis oleh Musda Yetati dapat kita ketahui bahwa dengan menggunakan berbagai macam metode dapat meningkatkan minat belajar siswa, namun dalam bahasan skripsi tersebut tidak termasuk kedalamnya metode takrir. Sementara itu dalam pembahnasan Nur hanya menggunakan metode takrir ini dalam pembelajaran Matematika.
Oleh karena itu peneliti memilih masalah tentang implementasi metode takrir dalam Menghafal al-Qur’an di Sekolah Dasar Negeri 10 Sungai Lundang Kecamatan Koto XI Tarusan.

F.       Sistematika penulisan
Agar dalam skripsi ini lebih mengarah pada tujuan, maka penulis menyusun skripsi ini menjadi beberapa bab, dan pada masing-masing bab dibagi lagi menjadi sub bab yang terdiri dari :
BAB I merupakan Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan dan Batasan Masalah, Tujuan dan Kegunaan penelitian, Definisi Operasional, Kajian Penelitian Relevan dan Sistematika Penulisan.
BAB II merupakan yang terdiri dari Metode Takrir dalam menghafal Al-Qur'an, meliputi: Pengertian menghafal Al-Qur'an, Metode dalam menghafal Al-Qur'an, Pengertian Metode Takrir. Bagian kedua membahas Implementasi metode Takrir dalam menghafal Al-Qur'an meliputi: Tahapan Penerapan Metode Takrir dalam menghafal Al-Qur'an, Manfaat dan Tujuan Metode Takrir dalam Menghafal Al-Qur'an. Bagian ketiga membahas Faktor penghambat dan pendukung metode Takrir dalam menghafal AL-Qur'an Bagian keempat membahas solusi dalam mengatasi hambatan penerapan metode Takrir dalam upaya menghafal Al-Qur'an.
BAB III merupakan Metode Penelitian meliputi: Metode  / Jenis Penelitian, Latar Penelitian, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisa Data, Pengujian Keabsahan Data.
BAB IV merupakan Laporan hasil penelitian, Proses Penerapan Metode Takrir dalam Menghafal Al-Qur'an di SD Negeri 10 Sungai Lundang Kecamatan Koto XI Tarusan, Faktor Penghambat Penerapan Metode Takrir Dalam Menghafal Al-Qur'an di SD Negeri 10 Sungai Lundang Kecamatan Koto XI Tarusan, Solusi dalam Mengatasi Hambatan Penerapan Metode Takrir dalam Menghafal Al-Qur'an di SD Negeri 10 Sungai Lundang Kecamatan Koto XI Tarusan.
BAB V merupakan Penutup yang merupakan bab terakhir dari skripsi ini yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran-saran yang diikuti dengan daftar pustaka serta lampiran-lampirannya.

Footnote

[1] Quraish Shihab. Wawasan Al-Qur'an,  ( Bandung : Mizan, 1998 ), h. 3 - 4
[2] Sa'dulloh, 9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur'an,  ( Jakarta : Gema Insani, 2008 ), h. 3
[3]Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Kompleck Percetakan Al-Qur’an Al-Karim Kepunyaan Raja Fahd, 1971), h. 391
[4]Syakir Ridwan. Study Al-Qur'an, (Tebuireng-Jombang: Unit Tahfid Madrasatul Qur'an, 2000 ), h. 1
[5]Yayasan Penyelenggara Penterjemah, Op. Cit, h. 879
[6] Ibid, h. 439
[7] Ilham Agus Sugianto. Kiat Praktis Menghafal Al-Qur'an, (Bandung: Mujahid Press, 2004), h. 31
[8] Yahya Bin Muhammmad Abdul Rozaq,  Metode Praktis Menghafal Al-Qur'an,  (Jakarta Pustaka Azzam, 2004), h. 178
[9] Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h. 109
[10] Sa'dulloh, Op. Cit, h. 60
[11] Ilham Agus Sugianto. Op. Cit, h. 130
[12]E.Mulyasa, Kurikulum Berbasis kompetensi, Konsep, Karateristik dan implementasinya,  (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), h. 7
[13] 13Sa'dulloh, Op. Cit, h. 54
[14] Ibid, h. 45
[15]Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Pendidikan Berbasis Mutu, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), h.  47
Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

1 comment:

  1. Nice Info Jangan Lupa kunjungi http://jasapembuatanskripsiprofesional.blogspot.com/

    ReplyDelete