Just another free Blogger theme

Sponsor

Friday, January 14, 2022


 BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Budaya tradisional dapat dikelompokkan menjadi budaya nonbenda dan artefak/objek budaya. Budaya nonbenda di antaranya pantun, cerita rakyat, tarian, dan upacara adat. Artefak/objek budaya di antaranya pakaian daerah, wadah tradisional, senjata, dan rumah adat. Pada kehidupan sehari-hari, produk budaya tradisional nonbenda maupun artefak tidak dipisah-pisahkan melainkan menjadi satu kesatuan dan saling melengkapi.

Budaya lokal juga bisa diartikan sebagai ciri khas sebuah kelompok masyarakat dalam berinteraksi dan berperilaku di lingkungannya. Budaya suatu wilayah atau kelompok masyarakat ini pun dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari faktor geografis, agama, politik, ekonomi dan lainnya.

Sebuah tarian tradisional bisa saja merupakan ritual upacara, menggunakan pakaian tradisional dan diiringi oleh musik yang dimainkan oleh alat musik tradisional. Contohnya Tari Belian Bawo, dari Suku Dayak Benuaq, awalnya merupakan upacara Belian Bawo yang bertujuan untuk mengobati orang sakit, membayar nazar dan lain sebagainya. Setelah diadaptasi menjadi tarian, tari ini sering dibawakan pada acara-acara penerimaan tamu dan acara kesenian. Pada tarian ini, biasanya terdapat peran penyembuh dan pembantunya dan orang sakit. Tarian ini ditarikan baik oleh laki-laki dan maupun perempuan.

Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut dapat menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan. Upacara, tarian, simbol dan musik merupakan produk budaya nonbenda, sedangkan pakaian, perlengkapan upacara dan alat musik merupakan artifak/objek budaya.

A.    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah tentang Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal ini adalah sebagai berikut:

1.      Apa itu Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal?

2.      Bagaimanakah Tujuan Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal?

3.      Bagimanakah Perencanaan Usaha?

4.      Apa Saja Kekayaan Budaya Indonesia?

 

B.     Tujuan

Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas maka munculah beberapa tujuan sebagai berikut:

1.      Untuk Mengetahui Pengertian Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

2.      Untuk Mengetahui Tujuan Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

3.      Untuk Mengetahui Perencanaan Usaha

4.      Untuk Mengetahui Kekayaan Budaya Indonesia


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

Kerajinan adalah suatu karya seni yang proses pembuatannya menggunakan keterampilan tangan manusia. Biasanya hasil dari sebuah kerajinan dapat menghasilkan suatu hiasan cantik, benda dengan sentuhan seni tingkat tinggi, dan benda siap pakai.

Menurut Kadjim 2011 :10, “kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan penuh semangat ketekunan, kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya”.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan kerajinan adalah suatu karya seni yang proses pembuatannya menggunakan keterampilan tangan manusia. Biasanya hasil dari sebuah kerajinan dapat mengasilkan suatu hiasan cantik, benda dengan sentuhan seni tingkat tinggi, dan benda siap pakai.

Kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal adalah sebuah bentuk dari kegiatan wirausaha yang dimana dimulai dengan melihat berbagai macam bentuk bahan baku, keterampilan yang dilakukan dalam melakukan produksi, hingga kepada budaya lokal yang berada pada sebuah daerah.

Menurut beberapa sumber diantaranya sebagai berikut: kerajinan merupakan cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan lebih tinggi dalam proses pengerjaannya. Seni kerajinan atau lebih sering disebut dengan seni kriya berasal dari kata ‘Kr’ dalam bahasa sansekerta, ‘Kr’ ini memiliki arti mengerjakan. Dari kata tersebutlah muncul kata karya, kriya dan juga kerja.

Sedangkan pengertian budaya lokal adalah Para ahli kebudayaan memberi

Pengertian budaya lokal sebagai berikut:

1.      Superculture, kebudayaan yang berlaku bagi seluruh masyarakat, contohnya kebudayaan Nasional.

2.      Culture, lebih khusus, misalnya berdasarkan golongan etnis, profesi, wilayah atau daerah, contohnya budaya Sunda.

3.      Subculture, merupakan kebudayaan khusus dalam sebuah culture, tetapi tidak bertentangan dengan kebudayaan induknya, contohnya budaya gotong royong.

4.      Counter-culture, tingkatannya sama dengan subculture, yaitu bagian turunan dari culture, tetapi counter-culture ini bertentangan dengan kebudayaan induknya, contohnya budaya individualisme.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa budaya lokal adalah nilai-nilai lokal hasil budi daya masyarakat suatu daerah yang terbentuk secara alami dan diperoleh melalui proses belajar dari waktu ke waktu. Budaya lokal dapat berupa hasil seni, tradisi, pola pikir, atau hukum adat. Indonesia terdiri atas 33 provinsi, karena itu memiliki banyak kekayaan budaya.

Berdasarkan skema sosial budaya yang ada di Indonesia, yang terdiri atas masyarakat yang bersifat majemuk dalam struktur sosial, budaya dan ekonomi, budaya lokal berada pada tingkat culture.

Dari uraian struktur dan tingkatannya. Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian, produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.

 

B.     Tujuan Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

Salah satu tujuan kerajinan inspirasi budaya lokal, yaitu agar dapat melestarikan budaya daerah. Budaya adalah sebuah bentuk dari cara hidup yang akan berkembang dan juga akan dimiliki secara bersama ke sebuah kelompok orang dan juga akan dilakukan pewarisan dari generasi ke generasi lainnya. Budaya tersebut akan terbentuk dari banyaknya unsur yang sangatlah rumit dan termasuk ke dalam sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan hingga menjadi sebuah karya seni. Kemudian, bahasa yang dimana sebagaimana juga bagian dari budaya adalah sebuah bagian dari yang tidak akan terpisahkan dari bagian diri manusia.

Setiap jenis budaya tradisi baik nonbenda maupun artefak/objek budaya dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan. Hingga saat ini, tercatat 4.156 warisan budaya nonbenda yang terdapat di seluruh Indonesia. Setiap daerah dapat mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi dari budaya tradisi daerahnya masingmasing. Kekayaan budaya tradisi Indonesia adalah kearifan lokal (local genius) yang dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya.

 

C.    Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha diperlukan bagi setiap wirausahawan agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan harapan. Istilah ini lebih dikenal dengan bisnis plan. Rencana bisnis menjadi alat untuk menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis dalam memperkenalkan brand atau merek, menghasilkan keuntungan yang memuaskan, dan menarik bagi penykalianng dana (investor).

Kegiatan wirausaha didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan 6M, yakni  :

1.      Man (manusia)

2.      Money (uang)

3.      Material (bahan)

4.      Machine (peralatan)

5.      Method (cara kerja)

6.      Market (pasar).

Wirausaha kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal dapat dimulai dengan melihat potensi bahan baku (Material), keterampilan produksi (Man & Machine) dan budaya lokal yang ada di daerah setempat. Wirausaha kerajinan dengan inspirasi budaya akan menawarkan karya-karya kerajinan inovatif kepada pasaran. Pasar sasaran (Market) dari produk kerajinan ini adalah orang-orang yang menghargai dan mencintai kebudayaan tradisional. Kemampuan mengatur keuangan (Money) dalam kegiatan usaha akan menjamin keberlangsungan dan pengembangan usaha.

Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian, produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.

Objek budaya lokal dapat objek 2 (dua) dimensi seperti relief dan motif, atau 3 (tiga) dimensi seperti bangunan, alat musik dan senjata.

 

D.    Kekayaan Budaya Indonesia

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multicultural karena masyarakatnya terdiri dari berbagai suku bangsa dengan budayanya masing-masing. Oleh karena itu, di Indonesia berkembang berbagai budaya local yag berbeda-beda dari budaya yang lainnya. Pakaian, perlengkapan upacara, dan alat musik merupakan artefak/objek budaya yang dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan. Setiap daerah dapat mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi dari budaya local (local genius) yang dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya.

Indonesia yang kaya akan budaya local nonbenda ataupun benda dapat menjadi sebuah inspirasi masyarakat Indonesia untuk menggali lebih dalam kekayaan yang dimiliki bangsa ini. Dari seluruh daerah yang ada di Indonesia, semuanya memiliki kekayaan budaya local, contohnya sebagai berikut :

1.      Macam-macam Rumah Adat di Indonesia

a.       Rumah Adat Krong Bade merupakan rumah adat Nanggroe Aceh Darusalam

b.      Rumah Adat Bolon di Sumatera Utara

c.       Rumah Adat Gadang di Sumatera Barat

d.      Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar di Riau

e.       Rumah Adat Panggung Kejang Lako di Jambi

f.       Rumah Adat Limas di Sumatera Selatan

g.      Rumah Adat Rakit Limas di Bangka Belitung

h.      Rumah Adat Rakyat di Bengkulu

i.        Rumah Adat Nowou Sesat di Lampung

 

2.      Macam-macam Baju Adat di Indonesia

a.       Pakaian Adat Ulos Pakaian Tradisional Sumatera Utara

b.      Pakaian Adat Penghulu dan Bundo Kanduang Sumatera Barat

c.       Pakaian Adat Melayu daerah Riau

d.      Pakaian Adat Aesan Gede daerah Sumatera Selatan

e.       Pakaian Adat Paksian Daerah Bangka Belitung

f.       Pakaian Adat Betawi  Daerah Jakarta

 

3.      Macam-macam Kain Adat di Indonesia

Kain tradisional dibuat bukan hanya untuk mememnuhi kebutuhan sandang, melainkan juga mengambarkan makna filosofi mendalam pada setiap helainya. Beberapa kain bahkan dibuat dengan proses yang sangat rumit, memakan waktu hingga berbulan-bulan. Berikut beberapa jenis kain tradisional asli indonesia

a)      Kain tenun ikat bali dari provinsi bali

b)      Kain songket dari daerah sumatera yakni Palembang dan Sumatera Barat

c)      Kain ikat flores dari daerah NTT

d)     Kain sulam karawo berasal dari gorontalo

e)      Kain sutra bugis berasal dari daerah sengkang

f)       Kain sasirangan berasal dari daerah Kalimantan

g)      Kain ulos daerah Batak

h)      Kain tapis berasal dari daerah lampung

i)        Kain batik berasal dari yogyakarta

j)        Kain grinsing dari daerah bali

k)      Kain basurek dari daerah bengkulu

l)        Tenun dayak dari daerah kalimantan

 

 BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.      Kerajinan adalah keterampilan untuk dapat membuat produk – produk yang bernilai yang kerajinan tersebut di dasarkan oleh ide – ide yang murni sehingga dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang baik

2.      Budaya Lokal adalah berbagai macam  kebudayaan yang muncul dalam suatu masyarakat yang telah padu dan memiliki satu kesamaan dalam pola pikir dan berkehidupan sosial sehingga mampu menumbuhkan suatu ciri tertentu biasanya berupa kegiatan maupun aktivitas yang dilestarikan dan diagungkan oleh masyarakat bersuku bangsa tersebut

3.      Kerajinan inspirasi artefak/budaya lokal, bertujuan agar dapat melestarikan budaya daerah.

4.      Ide kerajinan dengan insprasi objek budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diprduksi dan siap jual. Dengan demikian, produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.

5.      Setiap daerah dapat mengmbangkan kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi dari budaya tradisi daerahnya masing-masing. kekayaan budaya tradisi indonesia adalah kearifan lokal (local genius) yang dapa menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya.

B.     Saran

Demikian makalah yang dapat kami buat. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi lebih baiknya penulisan makalah yang selanjutnya. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA


 

Ade Rizky dkk. Belajar Praktis Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X Semester 2. Jawa Tengah. Viva Pakarindo

 

Hendriana Werdhaningsih dkk. Prakarya dan Kewirausahaan edisi revisi 2017.: Balitbang Kemendikbud RI

Nurfiani Sri Hattari, S.Pd. Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

A.

Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 comments:

Post a Comment