Just another free Blogger theme

Sponsor

Friday, January 14, 2022


 BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Budaya tradisional dapat dikelompokkan menjadi budaya nonbenda dan artefak/objek budaya. Budaya nonbenda di antaranya pantun, cerita rakyat, tarian, dan upacara adat. Artefak/objek budaya di antaranya pakaian daerah, wadah tradisional, senjata, dan rumah adat. Pada kehidupan sehari-hari, produk budaya tradisional nonbenda maupun artefak tidak dipisah-pisahkan melainkan menjadi satu kesatuan dan saling melengkapi.

Budaya lokal juga bisa diartikan sebagai ciri khas sebuah kelompok masyarakat dalam berinteraksi dan berperilaku di lingkungannya. Budaya suatu wilayah atau kelompok masyarakat ini pun dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari faktor geografis, agama, politik, ekonomi dan lainnya.

Sebuah tarian tradisional bisa saja merupakan ritual upacara, menggunakan pakaian tradisional dan diiringi oleh musik yang dimainkan oleh alat musik tradisional. Contohnya Tari Belian Bawo, dari Suku Dayak Benuaq, awalnya merupakan upacara Belian Bawo yang bertujuan untuk mengobati orang sakit, membayar nazar dan lain sebagainya. Setelah diadaptasi menjadi tarian, tari ini sering dibawakan pada acara-acara penerimaan tamu dan acara kesenian. Pada tarian ini, biasanya terdapat peran penyembuh dan pembantunya dan orang sakit. Tarian ini ditarikan baik oleh laki-laki dan maupun perempuan.

Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut dapat menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan. Upacara, tarian, simbol dan musik merupakan produk budaya nonbenda, sedangkan pakaian, perlengkapan upacara dan alat musik merupakan artifak/objek budaya.

A.    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah tentang Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal ini adalah sebagai berikut:

1.      Apa itu Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal?

2.      Bagaimanakah Tujuan Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal?

3.      Bagimanakah Perencanaan Usaha?

4.      Apa Saja Kekayaan Budaya Indonesia?

 

B.     Tujuan

Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas maka munculah beberapa tujuan sebagai berikut:

1.      Untuk Mengetahui Pengertian Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

2.      Untuk Mengetahui Tujuan Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

3.      Untuk Mengetahui Perencanaan Usaha

4.      Untuk Mengetahui Kekayaan Budaya Indonesia


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

Kerajinan adalah suatu karya seni yang proses pembuatannya menggunakan keterampilan tangan manusia. Biasanya hasil dari sebuah kerajinan dapat menghasilkan suatu hiasan cantik, benda dengan sentuhan seni tingkat tinggi, dan benda siap pakai.

Menurut Kadjim 2011 :10, “kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan penuh semangat ketekunan, kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya”.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan kerajinan adalah suatu karya seni yang proses pembuatannya menggunakan keterampilan tangan manusia. Biasanya hasil dari sebuah kerajinan dapat mengasilkan suatu hiasan cantik, benda dengan sentuhan seni tingkat tinggi, dan benda siap pakai.

Kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal adalah sebuah bentuk dari kegiatan wirausaha yang dimana dimulai dengan melihat berbagai macam bentuk bahan baku, keterampilan yang dilakukan dalam melakukan produksi, hingga kepada budaya lokal yang berada pada sebuah daerah.

Menurut beberapa sumber diantaranya sebagai berikut: kerajinan merupakan cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan lebih tinggi dalam proses pengerjaannya. Seni kerajinan atau lebih sering disebut dengan seni kriya berasal dari kata ‘Kr’ dalam bahasa sansekerta, ‘Kr’ ini memiliki arti mengerjakan. Dari kata tersebutlah muncul kata karya, kriya dan juga kerja.

Sedangkan pengertian budaya lokal adalah Para ahli kebudayaan memberi

Pengertian budaya lokal sebagai berikut:

1.      Superculture, kebudayaan yang berlaku bagi seluruh masyarakat, contohnya kebudayaan Nasional.

2.      Culture, lebih khusus, misalnya berdasarkan golongan etnis, profesi, wilayah atau daerah, contohnya budaya Sunda.

3.      Subculture, merupakan kebudayaan khusus dalam sebuah culture, tetapi tidak bertentangan dengan kebudayaan induknya, contohnya budaya gotong royong.

4.      Counter-culture, tingkatannya sama dengan subculture, yaitu bagian turunan dari culture, tetapi counter-culture ini bertentangan dengan kebudayaan induknya, contohnya budaya individualisme.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa budaya lokal adalah nilai-nilai lokal hasil budi daya masyarakat suatu daerah yang terbentuk secara alami dan diperoleh melalui proses belajar dari waktu ke waktu. Budaya lokal dapat berupa hasil seni, tradisi, pola pikir, atau hukum adat. Indonesia terdiri atas 33 provinsi, karena itu memiliki banyak kekayaan budaya.

Berdasarkan skema sosial budaya yang ada di Indonesia, yang terdiri atas masyarakat yang bersifat majemuk dalam struktur sosial, budaya dan ekonomi, budaya lokal berada pada tingkat culture.

Dari uraian struktur dan tingkatannya. Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian, produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.

 

B.     Tujuan Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

Salah satu tujuan kerajinan inspirasi budaya lokal, yaitu agar dapat melestarikan budaya daerah. Budaya adalah sebuah bentuk dari cara hidup yang akan berkembang dan juga akan dimiliki secara bersama ke sebuah kelompok orang dan juga akan dilakukan pewarisan dari generasi ke generasi lainnya. Budaya tersebut akan terbentuk dari banyaknya unsur yang sangatlah rumit dan termasuk ke dalam sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan hingga menjadi sebuah karya seni. Kemudian, bahasa yang dimana sebagaimana juga bagian dari budaya adalah sebuah bagian dari yang tidak akan terpisahkan dari bagian diri manusia.

Setiap jenis budaya tradisi baik nonbenda maupun artefak/objek budaya dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan. Hingga saat ini, tercatat 4.156 warisan budaya nonbenda yang terdapat di seluruh Indonesia. Setiap daerah dapat mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi dari budaya tradisi daerahnya masingmasing. Kekayaan budaya tradisi Indonesia adalah kearifan lokal (local genius) yang dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya.

 

C.    Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha diperlukan bagi setiap wirausahawan agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan harapan. Istilah ini lebih dikenal dengan bisnis plan. Rencana bisnis menjadi alat untuk menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis dalam memperkenalkan brand atau merek, menghasilkan keuntungan yang memuaskan, dan menarik bagi penykalianng dana (investor).

Kegiatan wirausaha didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan 6M, yakni  :

1.      Man (manusia)

2.      Money (uang)

3.      Material (bahan)

4.      Machine (peralatan)

5.      Method (cara kerja)

6.      Market (pasar).

Wirausaha kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal dapat dimulai dengan melihat potensi bahan baku (Material), keterampilan produksi (Man & Machine) dan budaya lokal yang ada di daerah setempat. Wirausaha kerajinan dengan inspirasi budaya akan menawarkan karya-karya kerajinan inovatif kepada pasaran. Pasar sasaran (Market) dari produk kerajinan ini adalah orang-orang yang menghargai dan mencintai kebudayaan tradisional. Kemampuan mengatur keuangan (Money) dalam kegiatan usaha akan menjamin keberlangsungan dan pengembangan usaha.

Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian, produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.

Objek budaya lokal dapat objek 2 (dua) dimensi seperti relief dan motif, atau 3 (tiga) dimensi seperti bangunan, alat musik dan senjata.

 

D.    Kekayaan Budaya Indonesia

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multicultural karena masyarakatnya terdiri dari berbagai suku bangsa dengan budayanya masing-masing. Oleh karena itu, di Indonesia berkembang berbagai budaya local yag berbeda-beda dari budaya yang lainnya. Pakaian, perlengkapan upacara, dan alat musik merupakan artefak/objek budaya yang dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan. Setiap daerah dapat mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi dari budaya local (local genius) yang dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya.

Indonesia yang kaya akan budaya local nonbenda ataupun benda dapat menjadi sebuah inspirasi masyarakat Indonesia untuk menggali lebih dalam kekayaan yang dimiliki bangsa ini. Dari seluruh daerah yang ada di Indonesia, semuanya memiliki kekayaan budaya local, contohnya sebagai berikut :

1.      Macam-macam Rumah Adat di Indonesia

a.       Rumah Adat Krong Bade merupakan rumah adat Nanggroe Aceh Darusalam

b.      Rumah Adat Bolon di Sumatera Utara

c.       Rumah Adat Gadang di Sumatera Barat

d.      Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar di Riau

e.       Rumah Adat Panggung Kejang Lako di Jambi

f.       Rumah Adat Limas di Sumatera Selatan

g.      Rumah Adat Rakit Limas di Bangka Belitung

h.      Rumah Adat Rakyat di Bengkulu

i.        Rumah Adat Nowou Sesat di Lampung

 

2.      Macam-macam Baju Adat di Indonesia

a.       Pakaian Adat Ulos Pakaian Tradisional Sumatera Utara

b.      Pakaian Adat Penghulu dan Bundo Kanduang Sumatera Barat

c.       Pakaian Adat Melayu daerah Riau

d.      Pakaian Adat Aesan Gede daerah Sumatera Selatan

e.       Pakaian Adat Paksian Daerah Bangka Belitung

f.       Pakaian Adat Betawi  Daerah Jakarta

 

3.      Macam-macam Kain Adat di Indonesia

Kain tradisional dibuat bukan hanya untuk mememnuhi kebutuhan sandang, melainkan juga mengambarkan makna filosofi mendalam pada setiap helainya. Beberapa kain bahkan dibuat dengan proses yang sangat rumit, memakan waktu hingga berbulan-bulan. Berikut beberapa jenis kain tradisional asli indonesia

a)      Kain tenun ikat bali dari provinsi bali

b)      Kain songket dari daerah sumatera yakni Palembang dan Sumatera Barat

c)      Kain ikat flores dari daerah NTT

d)     Kain sulam karawo berasal dari gorontalo

e)      Kain sutra bugis berasal dari daerah sengkang

f)       Kain sasirangan berasal dari daerah Kalimantan

g)      Kain ulos daerah Batak

h)      Kain tapis berasal dari daerah lampung

i)        Kain batik berasal dari yogyakarta

j)        Kain grinsing dari daerah bali

k)      Kain basurek dari daerah bengkulu

l)        Tenun dayak dari daerah kalimantan

 

 BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.      Kerajinan adalah keterampilan untuk dapat membuat produk – produk yang bernilai yang kerajinan tersebut di dasarkan oleh ide – ide yang murni sehingga dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang baik

2.      Budaya Lokal adalah berbagai macam  kebudayaan yang muncul dalam suatu masyarakat yang telah padu dan memiliki satu kesamaan dalam pola pikir dan berkehidupan sosial sehingga mampu menumbuhkan suatu ciri tertentu biasanya berupa kegiatan maupun aktivitas yang dilestarikan dan diagungkan oleh masyarakat bersuku bangsa tersebut

3.      Kerajinan inspirasi artefak/budaya lokal, bertujuan agar dapat melestarikan budaya daerah.

4.      Ide kerajinan dengan insprasi objek budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diprduksi dan siap jual. Dengan demikian, produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.

5.      Setiap daerah dapat mengmbangkan kerajinan khas daerah yang mengambil inspirasi dari budaya tradisi daerahnya masing-masing. kekayaan budaya tradisi indonesia adalah kearifan lokal (local genius) yang dapa menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya.

B.     Saran

Demikian makalah yang dapat kami buat. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi lebih baiknya penulisan makalah yang selanjutnya. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA


 

Ade Rizky dkk. Belajar Praktis Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X Semester 2. Jawa Tengah. Viva Pakarindo

 

Hendriana Werdhaningsih dkk. Prakarya dan Kewirausahaan edisi revisi 2017.: Balitbang Kemendikbud RI

Nurfiani Sri Hattari, S.Pd. Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN

A.

Monday, January 10, 2022


Cara Isi Data Emis PAI Tahun 2022 

1. Pertama Buka Google Chrome 

    Silahkan masukan alamat : http://emispendis.kemenag.go.id 


2. Pilih Menu Login 












Masukan Username : NIK KTP

Pasword : 123123123 

     

 Selanjutnya setelah berhasil login, jika muncul ubah pasword pilih klik nanti saja 



3. Langkah selanjutnya silahkan klik profil 



4. Langkah selanjutnya silahkan  lengkapi isikan profil data terlebih  dahulu 

Seperti berikut : 

a. Upload Foto Profilnya dengan format jpg maks 1 mb 


b. Upload KTP asli  dengan format jpg maks 1 mb 



c. Lengkapi data Tempat tinggal klik Rumah 



5. Selanjutnya Isian pada Pendidikan 

Seperti berikut : 

a. Klik Pendidikan 



b. lengkapi data : Jenjang, tugas belajar, diklat, sertifikasi



c. selanjutnya lengkapi data : untuk pengisian jenjang pilih tanda +, selanjutnya lengkapi data. Jika sudah diisikan selanjutnya upload file Ijazah terakhir





6. Selanjutnya Data Kepegawaian

Seperti berikut : 

Klik isikan Riwayat  : input data riwayat kepegawaian    

Klik isikan Status : input data status kepegawaian 



7. Selanjutnya Penugasan 
    Penugasan merupakan data yang sangat penting, 
     Jangan sampai lupa mengisinya

        - Tugas Utama/satmikal : wajib di isi

- Tugas tambahan : isi jika ada tugas tambahan

- Riwayat penugasan  : isi / sesuaikan data isian 





8. Selanjutnya Isikan Jadwal Mengajar 

- centang data yang akan kita isi


- klik tanda + 



- isi data jadwal mengajar 

 - Selanjutnya klik Submit jika sudah selesai di isi 



9. Konfirmasi Data 

Setelah data profil dan jadwal mengajar di isi selanjutnya kita pilih KONFIRMASI

Klik konfirmasi 



selanjutnya cetak isian data  


setelah itu  cetak SKMT GPAI 



9. Setelah Konfirmasi dan SKMT GPAI kita cetak, tanda tangani oleh kepala sekolah untuk di upload selanjutnya

 

10. Upload Konfirmasi dan SKMT GPAI yang sudah di tanda tangani oleh kepala sekolah

 


11. Selesai 


 


Demikianlah cara pengisian Data EMIS PAI 2022 semoga bermanfaat, dan terima kasih



Untuk Lebih Jelasnya Silahkan Tonton Video dibawah Ini :

Friday, June 21, 2013


Indrapura, kesultanan (Kerajaan Islam Malayu, 1100 – 1911) terletak di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat sekarang. Pernah jaya abad XVII – XVIII, karena posisinya sebagai kota pantai, pusat perdagangan dengan komiditi unggulan emas dan lada, berbasis pelabuhan Samuderapura dengan armada kuat, ramai dikunjungi kapal dagang dan jadi rebutan pengaruh kekuatan asing (Yulizal Yunus, 2002)

Kesultanan Indrapura berdiri di atas keruntuhan Kerajaan lama Indrapura yakni periode Kerajaan Teluk Air Pura abad IX sm – XII m (80 sm – 1100 m). Kerajaan Indrapura lama didirikan anak cucu leluhur Iskandar Zulkarnaini (356-324 sm, putra Pilipeaus raja ke-2 Masedonia, 382-336 sm). Tidak disebut nama pendirinya kecuali pimpinan adat. Ada disebut tahun 134 sm lahir Indo Juita (keturunan Iskandar Zulkarnaini) kemudian tahun 110 sm menikah dengan Inderajati moyang Indrapura (asal Parsi – Turki) dan melahirkan keturunan raja-raja.

Pada Masa berikutnya Zatullahsyah (anak cucu Iskandar Zulkarnaini) datang ke Air Pura dan mendirikan Kerajaan Air Pura, Teluk Air Pura (awal abad ke-12). Wilayahnya adalah Muara Campa, Air Puding dan Air Pura dekat Muara Air Sirah dan Sungai Bantaian Indrapura sekarang. Basis perekonomian rakyat tani (ladang) dan nelayan serta mencari hasil hutan
Masa pemerintahan Zatullahsyah datang 3 orang anak saudara kandungnya (Hidayatullahsyah) yakni Sri Sultan Maharaja Alif, Sri Sultan Maharaja Depang dan Sri Sultan Maharaja Diraja, dari Rum lewat Bukit Siguntang-guntang. Tidak lama di Air Pura, Sri Sultan Maharaja Diraja mendapat perintah Zatullahsyah, pergi ke Gunung Merapi, didampingi temannya Cati Bilang Pandai dan dibantu putra sepupunya Sultan Muhammadsyah (putra Zatullahsyah – Dewi Gando Layu). Di sana ia mendirikan kerajaan di Parhyangan (Pariangan) yang disebut sebagai nagari asal seperti juga Air Pura. Sri Sultan Maharaja Diraja kawin dengan Puti Jamilan dan melahirkan Dt. Ketumanggungan, setelah Sri Sultan wafat Puti Jamilan dikawini temannya Cati Bilang Pandai dan melahirkan Dt. Parpatih nan Sabatang.

Di Kerajaan Air Pura kepemimpinan berlanjut dalam empat episode sejarah. Dua episode I (Kerajaan Air Pura – Indrajati) dan dua episode II (Kesultanan Indrapura – Era Regen). Dua episode I Kerajaan Air Pura dilanjutkan kepemimpinan Kerajaan Indrajati (Indra di Laut) abad XII – XVI (1100 – 1500). Berawal dari datangnya Indrayana disebut putra mahkota Kerajaan Sriwijaya yang terusir karena masuk Islam, menetap di Pasir Ganting dan mendirikan Kerajaan Indrajati. Ia sendiri raja ke-1 dan raja ke-2 anaknya bernama Indrasyah Sultan Galomatsyah. Dlam perjalanannya kerajaan ini pernah diincer ekspedisi Pamalayu I (1247) di samping Darmasyraya, Siguntur yang kemudian menjadi Kerajaan Pagaruyung (1343).

Dua episode Kesultanan Indrapura berikutnya abad XVI – XIX (1500 – 1824) dilanjutkan era kepemimpinan Regen abad XIX – XX (1824 – 1911). Episode sejarah sampai naik tahtanya raja ke-11 Kerajaan Indrajati Cumatang Sultan Sakelab Dunia gelar Sultan Iskandar Johan Berdaulatsyah, kerajaan berubah menjadi Kesultanan Indrapura dengan raja ke-1 Cumatang sendiri. Penggalan sejarah berikutnya masa Sultan Usmansyah gelar Sultan Firmansyah, tahun 1550 dikukuhkan batas wilayah. Utara berbatas Airbangis-Batang Toru (Batak), Selatan berbatas Taratak Air Hitam Muara Ketaun, Timur berbatas Durian ditakuak Rajo, Nibuang balantak mudik lingkaran Tanjung Simeledu (sepadan Jambi) dan Barat berbatas laut leba ombak badebu (Samudra Indonesia). Wilayah semakin menyusut diawali berberapa daerah Kesultanan Indrapura pro Inggiris yakni Mukomuko, Banta, Seblat dan Ketaun memisahkan diri tahun 1695 jadi Kerajaan Anak Sungai dengan ibu negeri Mukomuko, dipimpin Sultan Gelomatsyah.

Organisasi pemerintahan Kesultanan Indrapura memakai sistem kabinet parlementer, dipimpinan tertinggi Sultan (Raja), didlaksanakan Perdana Mentri (Mangkubumi) dibantu Menteri Nan-20 dari para penghulu (6 di Hulu, 8 di tengah, 6 di Hilir). Raja-raja Kesultanan Indrapura banyak sekali, di antaranya keturunan asli Indrapura dan dianggap keturunan Iskandar Zulkarnaini (Marjohan, 2002 baca juga St. Sulaiman, 2002) menjadi raja ialah: (1) Zatullahsyah paman Sri Sultan Maharaja Diraja, (2) Daulat Jamal al- Alam Sultan Sri Maharajo Dirajo Muhyiddinsyah Sultan Muhammadsyah, (3) Sultan Jamal al-Alam Daulat Sultan Sri Maharajo Dirajo Alamsyah, (4) Sultan Jamal al-Alam Sri Sultan Firmansyah (5) Sultan Jamal al-Alam Sultan Daulat Alamsyah, (6) Sultan Jamal al-Alam Sultan Usmansyah Sultan Muhammadsyah (Tuanku Berdarah Putih), (7) Sultan Jamal al-Alam Sultan Firmansyah Sultan Mandaro Putih gelar Tuanku Hilang di Parit), (8) Sultan Jamal al-Alam Sri Sultan Muhammadsyah (Marah Muhammad Ali Akbar Sultan Muhammadsyah), (9) Iskandar Alam Daulat, (10) Sultan Alam Mughatsyah, (11) Sultan Bagagar Alamsyah, (12) Sultan Usman Sultan Muhammadsyah, (13) Sultan Jamal al-Alam Sultan Maradu Alamsyah, (14) Sultan Alidinsyah (15) Sultan Samejalsyah keturunan Putri Gembalo Intan anak Sultan Alidinsyah raja Indrapura (1513), (16) Sultan Baridinsyah (1520), (17) Dang Tuanku (1520 – 1524) beristeri Puti Bungsu, makamnya di Bukit Selasih Batangkapas, (18) Usmansyah Sultan Firmansyah (1534 – 1556), (19) Sultan Jamalul Alam YDD Sultan Sri Gegar Alamsyah Sultan Muhammadsyah (1560), (20) Sultan Zamzamsyah Sultan Muhammadsyah , 1600-1635, (21) Sultan Khairullahsyah Sultan Muhammadsyah (1635-1660), (22) Sultan Bangun Sri Sultan Gandamsyah, (23) Sri Sultan Daulat Pesisir Barat, (24) Inayatsyah (1640), (25) Sultan Mal(z)afarsyah Kerajaan Indrapura (1660-1687), (26) Marah Amirullah Sultan Firmansyah, (27) Raja Adil (1680), (28) Marah Akhirullah Sultan Muhammadsyah (w.1838), (29) Raja Perempuan Puti Rekna Candra Dewi, (30) Raja Perempuan Puti Rekna Alun (Tuanku Padusi Nan Gepuk), (31) Raja Gedang di Mukomuko, (32) Sultan Syahirullahsyah Sultan Firmansyah (1688-1707), (33) Sultan Zamzamsyah Sultan Firmansyah Tuanku Pulang Dari Jawa berhubungan dengan Kesultanan Jogyakarta (1707-1737), (34) Sultan Indar Rahimsyah Sultan Muhammadsyah Tuanku Pulang Dari Jawa (1774-1804), (35) Sultan Inayatsyah Sultan Firmansyah, 1804-1840, (36) Sultan Muhammad Jayakarma (1818 – 1824), (37) Sultan Takdir Khalifatullah Inayatsyah, (38) Abdul Muthalib Sultan Takdir Khalifatullahsyah (kemudian menajdi regen di Mukomuko, pensiun 1870). (39) Regen Marah Yahya Ahmadsyah (1825-1857), (40) Regen Marah Arifin (1857-1858), (41) Regen Marah Muhammad Baki Sultan Firman Syah (1858-1891), (42) Regen Marah Rusli Sultan Abdullah (1891 – 1911).Banyak lagi raja yang tidak dapat dicatat kebesarannya.

Pengaruh Kerajaan Indrapura amat luas. Bandaro Harun (Harunsyah Sultan Bengawan), ke Brunei (1625) disebut ayah Dato Godan salah seorang leluhur Dipetuan Sultan Haji Hasanal Bolkiah Mu’izzadin Waddaulah. Rajo Putih Indrapura ke Natal dan mendirikan Kerajaan Lingga Pura di sana kemudian dikenal leluhur dari Sutan Syahrir dan Sutan Takdir Alisjahbana (Putri Bulkis Alisjahbana, 1996:43-44). Dari asal Puti Indrapura pindah ke Mukomuko dan Bintuhan, terbuka pula tabir rahasia adanya hubungan Megawati Sukarno Putri dengan Kesultanan Indrapura, ketika event pemberian gelar Puti (dari Mukomuko dan Bintuhan dulu bagian dari Kesultanan Indrapura) kepadanya di Bengkulu tahun 2001. Taufik Kemas dalam acara itu memakai tutup kepala dari Bintuhan kemudian memakai yang dari Mukomuko (Agus Yusuf dari Sutan Aminullah, 2003).

Sebagai kerajaan bahari terbesar dan jaya, pernah menjadi ajang percaturan imperialisme asing berebut pengaruh, di antaranya secara kronogis dapat dicatat: (1) Aceh (ketika itu asing) tahun 1521 menguasai dagang lada dan emas di perairan Indrapura. 1625 Aceh menempatkan seorang wakilnya/ panglima (lihat juga Navis, 1984) di bandar Indrapura, secara de facto berakhir 1632, tetapi tetap bercokol sampai abad ke-17 dasawarsa ke-8 di Pantai Barat Sumatera. (2) Belanda (Rusli Amran 1985, lihat juga Errens 1931, baca Stibe 1939) memasuki wilayah Indrapura (1602, 20 Maret), Coen (VOC) mengirim kapal dagang (1616) merebut lada dan emas dari Aceh dan Inggiris, kandas dicegat raja Hitam, kemudian (1664) berhasil dan memungut pajak lada Indrapura, setiap 1200 bahar lada dikeluarkan 1 bahar, menghabisi wilayah kantong Aceh dan merebut kapal Inggiris di Indrapura (1656), terpaksa ke meja perunding damai di Sungai Bungin (Batangkapas) soal perdagangan lada Indrapura (1660), mendirikan Loji VOC 1662 di Pulau Cingkuk, tersayat dan terpaksa lagi ke meja perundingan Sandiwara Batangkapas disusul Perjanjian Painan (Painansch Contract, 6 Juli 1663), mendirikan Loji VOC di Indrapura (1664), hasut Air Haji (Bruins,1936) memberontak terhadap Indrapura (1682). Jacob Groenewegen mulai berkuku di Pantai Barat Sumatera mengawali kolonialisme, Januari 1685 Indrapura dinyatakan darutat, Batavia perintahkan hancurkan lada Indrapura untuk taklukan Indrapura. Rakyat marah, 6 Juni 1701, lonji VOC di Indrapura diserbu rakyat Pesisir, pegawainya dibunuh, kecuali satu orang dibiarkan mengadu ke kantor pusat VOC di Padang, Belanda marah dan hancurkan tanaman lada. 1740, Indrapura bersama Abdul Jalil raja Minangkabau memerangi Belanda dibantu Inggiris. Belanda dapat angin lagi pasca perjanjian masang 22 Januari 1824 Belanda (van den Berg) dan Pidari (Paderi) berdampak Indrapura bangkrut, semua kapal berkebangsaan apa saja bongkar muat barang di Padang tidak lagi di Indrapura bahkan tambang emas Salido dikuasai pasca pergantian Raff dengan Du Puy (1 Januari 1824). Tahun 1865 Belanda dirikan sekolah sejenis HIS (Hollandsch Inlandsche School) di Indrapura dengan tujuan melumpuhkan Islam (de-Islamisasi), rakyat tahu niat jahat itu, lalu ditutup. (3) Inggiris terisolasi di perairan Indrapura (1618) dalam berdagang landa pasca 2 tahun monopoli, baru bisa meraut lada Juni 1684 dan mendirikan Loji di Indrapura. 1685 mendapat dukungan dagang dari Raja Ibarahim (bekas penghulu Pariaman, 1676) di Indrapura, juga dukungan keponakan raja Minangkabau Sultan Abdul Jalil Saruaso berunding dengan raja Indrapura, melawan misi Belanda hancurkan lada Indrapura, Juni 1685 East India Company (EIC) mendirikan kantor perwakilan settlement di Indrapura, Majunto, Taluk dll., menguasai Selebar, membakar kemarahan Belanda, baru reda pasca Perjanjian Paris (1763) membagi wilayah dagang: Inggiris ke selatan (Majunto – Silebar) dan VOC ke utara (Indrapura, Tiku, Air Bangis, Natal dll.). Tahun 1686, Kapal Royal James gagal raut lada, 30 dari 100 tentara meninggal diserang penyakit di Indrapura. 1687, Agustus kantor Inggiris diserang rakyat Indrapura, banyak korban di pihak Inggiris dan merampas meriam serta melumpuhkan 5 kapal yang datang kemudian dari Eropa, juga diserang kekuasaan Sri Sultan Ahmadsyah seorang calon raja Pagaruyung yang lari ke Bengkulu. (4) Cina tahun 1989 datang berdagang ke Indrapura 9 tahun pasca perjanjian pemuka kota pantai dari Ombak Ketaun (Pesisir Selatan) hingga Air Bangis (Pesisir Utara, Pasaman Barat sekarang) ditandatangani (1680) oleh Raja Adil dan Muhammadsyah (sultan Indrapura) sedikit memberi ruang gerak kepada VOC berdagang lada dan emas.

Bukti sejarah kebesaran Kesultanan Indrapura, tercatat 218 situs dari 7000 situs di Sumatera Barat. 44 situs diakui Cagar Budaya dan dikukuhkan Mendikbud RI. Di antaranya (1) bekas istana Raja/ Sultan (1824), (2) bekas istana Regen di Pasar Minggu dekat peninggalan meriam R.Gil Pin FE CIT.J768, (3) Rumah Mangkubumi (perdana menteri) Kesultanan, (4) Rumah Gadang Mandeh Rubiyah di Lunang, berfungsi museum penyimpan benda-benda peninggalan Bundo Kandung seorang raja putri Kerajaan Minangkabau yang mengirap (berjalan punya etape tertentu) kembali ke Lunang dari Kerajaan Pagaruyung pasca kalah perang melawan raja Tamiai Tiang Bungkuk (1520). Diakui Mendiknas sebagai Museum Lokal Sumatera Barat di Pesisir Selatan. Juga berfungsi tempat kediaman Mandeh Rubiyah Rakina (keturunan ke-7 dari Bundo Kandung). (5) Situs dalam bentuk arsitektur sakral (imarah diniyah) wujud Masjid Agung (1850) masa Regen ke-2 Marah Ripin. (6) Gobah komplek pemakaman raja-raja Kesultanan Indrapura seluar 0,5 Ha. (6) Makam raja Tuanku Badarah Putih. (7) Makam Bundo Kandung (Salareh Pinang Masak, raja perempuan Pagaruyung), (8) Makam Dang Tuanku, (9) Makam Puti Bungsu istri Dang Tuanku. (10) Makam Cindur Mato raja dan tokoh legendaries Minang.


Friday, May 3, 2013


Profesi guru adalah salah satu profesi yang jauh berbeda dengan profesi yang lain. Guru memegang peranan strategis terutama dalam pembentukan watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai.  Profesi guru bukan hanya sebagai hobi. Selain sebagai tanggungjawab dalam pelaksanaan program pengajaran di sekolah, guru juga bertanggungjawab menjalankan proses pendidikan bagi peserta didiknya.

Dalam Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 dinyatakan bahwa guru bertugas untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Tugas tersebut merupakan salah satu tugas paling strategis dan paling berat dalam menentukan masa depan bangsa.

Dalam melaksanakan tugasnya, guru berhadapan langsung dengan peserta didik dan bertanggungjawab langsung untuk membinanya. Objek pekerjaan guru merupakan manusia. Guru diibaratkan sebagai alat produksi yang mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi. Produk yang dihasilkan akan sangat bergantung kepada kualitas alat produksi dan cara pengolahannya.

Jika produk yang dihasilkan memiliki kualitas baik, maka bahan setengah jadi tersebut akan menjadi berbagai barang jadi dengan kualitas baik dan nilai jual tinggi. Sementara jika bahan setengah jadi tersebut berkualitas rendah, maka bahan tersebut hanya akan menjadi barang jadi dengan kualitas rendah dan nilai jual rendah.

Guru yang diibaratkan dengan mesin produksi atau mesin pengolah harus memiliki kualitas yang baik. Untuk menciptakan manusia yang unggul, garu harus manusia yang unggul. Keunggulan guru tersebut terutama pada bidang yang berhubungan dengan tugasnya, yatu mengajar dan mendidik. Kemampuan mengajar ditandai dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Sementara kemampuan mendidik ditandai dengan kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.

Kompetensi pedagogik dan profesional guru merupakan unsur utama dan yang selalu diperhatikan dalam meningkatkan kualitas guru, namun kompetensi kepribadian dan sosil sering dilupakan. Padahal, kompetensi kepribadian dan sosial merupakan hal terpenting dalam melaksanakan proses pendidikan. Kedua kompetensi itulah yang diperlukam guru untuk membentuk watak dan karakter peserta didik.

Secara formal, kompetensi akademis seorang guru tidak bisa diragukan lagi. Guru merupakan seorang sarjana di bidang pendidikan. Itu artinya secara nyata guru telah memiliki kompetensi pedagogik dan profesional yang. Namun, kompetensi kepribadian dan sosial guru tidak ada jaminan formalnya. Padahal kedua kompetensi tersebut merupakan bagian dari kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru



Kompetensi kepribadian dan sosial tidak ada jaminan pada kemampuan akademik seorang guru. Kecerdasan kognitif (otak) tidak menjamin seseorang akan memiliki kompetensi kepribadian dan sosial. Sehingga untuk menjadi seorang guru, seseorang tidak hanya harus cerdas atau memiliki kemampuan kognitif yang tinggi.

Berdasarkan klasifikasi kecerdasan berdasarkan multiple intellegences (kecerdasan majemuk) menurut Howard Gardner,  kecerdasan dibagi atas delapan yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan logika matematika, kecerdasan visual, kecerdasan spasial, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan naturalis.  Berdasarkan klasifikasi kecerdasan tersebut, jika dibawa pada kompetensi guru, untuk kecerdasan linguistik, kecerdasan logika matematika, kecerdasan visual, kecerdasan spasial, kecerdasan musik dan kecerdasan naturalis merupakan kompetensi pedagogik dan profesional, sesuai dengan kajian ilmu seorang guru. Sementara kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal merupakan kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial yang mutlak dimiliki oleh semua guru dalam pada kajian ilmu apapun.

kecerdasan linguistik, kecerdasan logika matematika, kecerdasan visual, kecerdasan spasial, kecerdasan musik dan kecerdasan naturalis tidak harus dimiliki oleh seorang guru. Guru cukup memiliki salah satu dari kecerdasan tersebut sesuai dengan bidang kajian ilmunya. Namun kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal harus dimiliki oleh semua guru pada bidang kajian apapun. Hal ini karena kecerdasan interpersonal merupakan kecerdasan guru dalam bersosial yang merupakan kebutuhan untuk kompetensi, pedagogik, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian guru, serta kecerdasan intrapersonal untuk kebutuhan kompetensi kepribadian guru. Jadi, untuk menunjang profesionalisme guru terutama kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian guru, kemampuan interpersonal merupakan hal yang sangat dibutuhkan.

Kecerdasan interpersonal secara singkat dapat diartikan kecerdasan dalam bergaul atau people smart. Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi, dan perasaan orang lain. Orang yang cerdas bergaul peka terhadap ekspresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain, serta mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok.

Orang dengan kecerdasan ini memiliki kemampuan sosial yang tinggi dan mudah berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu, orang dengan kemampuan ini sanggup menempatkan diri dan membaca situasi orang-orang disekitarnya. Dia bisa dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Jadi, apa hubungan kecerdasan interpersonal dengan profesi guru?. Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan sebelumnya dapat kita ambil kesimpulan bahwa profesi sebagai seorang guru sangat erat kaitannya dengan kecerdasan interpersonal. Guru adalah profesi yang objek kerjanya adalah manusia atau proses sosial, sementara kecerdasan interpersonal adalah kemampuan seseorang untuk mengelola proses sosial. Jadi pada prinsipnya kecerdasan interpersonal inilah yang digunakan oleh guru dalam melakukan pekerjaannya, bukan hanya kecerdasan keilmuan secara pedagogik saja.

Pertama Seorang guru harus mempunyai kecerdasan interpersonal untuk memahami siswa-siswinya. Hal ini sebab pada perkembangannya, guru bukan lagi sebagai instruktur atau orang serbatahu, melainkan sebagai mitra yang dapat membimbing dan mengarahkan siswa. Kecerdasan interpersonal yang harus dimiliki seorang guru meliputi kemampuan berkomunikasi, baik secara verbal maupun non verbal, kemampuan mendengarkan dan kemampuan bertanya, sikap dan tingkah laku, kemampuan mengatasi masalah dan kharisma bila seorang guru ingin menjadi guru yang berkesan bagi para siswa, salah satu kecerdasan interpersonal yang harus dimiliki guru adalah kemampuan berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi bukan hanya sekedar pandai bicara atau berapa banyak hal yang dibicarakan, namun pembicaraan tersebut harus menyejukkan dan mencerahkan. Isi pembicaraan harus bermanfaat dan terjalin dalam suasana yang menyenangkan. Komunikasi yang perlu diperhatikan bukan hanya komunikasi verbal (berbicara) tetapi juga komunikasi nonverbal (bahasa tubuh). Guru haru menguasai cara berkomunikasi yang banar-benar menyejukkan dan menyenangkan bagi siswanya. 
Kedua kemampuan mendengarkan. Kemampuan mendengarkan seiring dengan kemampuan komunikasi. Dengan mendengar, kita dapat memahami orang lain serta dapat mempengaruhi. Dengan mendengar, akan terjalin hubungan yang baik. Seorang guru harus menjadi pendengar yang baik. Dengan mendengar setiap hal dan keluhan siswa, guru akan mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa sehingga dapat dicarikan solusi dari permasalahan tersebut.
Ketiga kemampuan bertanya.  Kemampuan bertanya merupakan salah satu kemampuan interpersonal guru agar suasana kelas menjadi lebih hidup. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan guru dapat membangkitkan minat dan meransang otak agar siswa mau berpikir dan mencari kaitan-kaitan pengetahuan sehingga mampu menjawab pertanyaan. Seorang guru harus memiliki kemampuan bertanya dengan pertanyaan secara tepat, waktu yang tepat, memilih tempat bertanya yang tepat serta menyampaikan pertanyaan dengan baik.
Keempat sikap dan tingkah laku. Saat ini, sikap dan perilaku guru tidak lagi diharuskan menjadi seorang yang selalu berwibawa di depan para siswanya dan cenderung menjaga jarak. Guru tidak dibenarkan memposisikan dirinya pada kedudukan lebih tinggi dari siswa. Hal ini karena meskipun demikian proses pendidikan juga tidak akan berhasil tanpa adanya pembiasaan tingkah laku yang baik seorang guru. Bukan kewibawaan yang membuat siswa menghormati dan mematuhi guru, namun perilaku yang baik yang dapat dijadikan contohlah yang aka membuat guru menjadi istimewa di depan siswanya.
Kelima kemampuan mengatasi masalah. Karena guru berperan sebagai pembimbing, maka guru juga bertugas membantu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi siswa. Dalam menyelesaikan masalah, seorang guru harus mampu menawarkan solusi-solusi serta mengambil keputusan secara bijaksana dalam menyelesaikan sesuatu permasalahan.
Keenam karisma guru. Seorang guru harus memiliki karisma yang memperlihatkan kemampuan memimpin yang dapat memangkitkan rasa kagum orang lain. Seorang guru harus terlihat berkarisma di mata siswanya agar siswa dapat menjadikan guru tersebut sebagai panutan dan contoh dalam berperilaku.

















Thursday, May 2, 2013

Sumber : Portal Pendidikan Dasar : Cara Meperbaiki Masalah JJM pada Aplikasi Dapodik

Penyebab adanya guru yang belum mendapatkan SK Tunjangan Profesi atau juga dikenal SK Dirjen adalah karena adanya kesalahan pada aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Instrumen pendataan pada Dapodik yang banyak salah terjadi pada pengisian Jumlah Jam Mengajar (JJM). Instrumen tersebut harus segera diperbaiki dan agar SK Tunjangan Profesi bisa terbit.
Data yang tampil di website P2TK Dikdas, khususnya data nomor 20 yaitu Total Jam Mengajar Sesuai terdapat 3 rincian (sub). Pertama adalah Jumlah Jam Mengajar (JJM) yaitu jumlah jam yang operator sekolah masukkan dalam aplikasi pendataan pada bagian pembagian rombongan belajar.
Kedua adalah JJM KTSP yaitu jumlah jam mengajar yang dihitung sesuai dengan batasan maksimal kurikulum KTSP. Ketiga adalah JJM linier yaitu jam mengajar yang dibatasi KTSP, yang dihitung sesuai dengan kode sertifikasi yang dimilikinya.
Kebanyakan permasalahan terkait jumlah jam mengajar yaitu, saat dicek di P2TK Dikdas, JJM Liniernya 0 (nol). Hal itu bisa terjadi karena guru tersebut di rombongan belajara, mata pelajaran yang diampunnya tidak sesuai dengan mata pelajaran (kode sertifikasi) yang dimilikinya.
Selain itu jika jumlah jam mengajar tidak sesuai dengan struktur kurikulum yaitu PP. 22 Tahun 2006 tentang alokasi waktu KTSP SD/MI bisa juga menyebabkan Total Jam Mengajar Sesuai menjadi tidak valid. Untuk memecahkan masalah JJM, JJM KTSP dan JJM Linear, berikut adalah jumlah jam mengajar yang seharusnya:
  1. Kelas 1: 26+4=30 jangan lebih dari jumlah tersebut
  2. Kelas 2: 27+4=31 jangan lebih dari jumlah tersebut.
  3. Kelas 3: 28+4=32 jangan lebih dari jumlah tersebut.
  4. Kelas 4,5, dan 6: 32+4=36 jangan lebih dari jumlah tersebut.


Contoh pembagian jam mengajar kelas 1: Guru Kelas 24 jam, Pendidikan Agama 2 jam, Penjas 2 jam, dan Mulok 2 jam. Jadi jumlah mengajar untuk kelas 1 adalah 30 jam per minggu. Bahasa Inggris tidak termasuk atau abaikan saja, karena di kurikulum tidak ada mata pelajaran tersebut.
Contoh pembagian jam mengajar Kelas 2: Guru Kelas 24 jam, Pendidikan Agama 3 jam, Penjas 2 Jam, dan Mulok 2 Jam. Sehingga jumlah jam mengajar untuk kelas 2 adalah 31 jam per minggu. Bahasa Inggris tidak termasuk atau abaikan saja, karena di kurikulum tidak ada mata pelajaran tersebut.
Sedangkan pembagian jam mengajar Kelas 3 contohnya: Guru Kelas 24 jam, Pendidikan Agama 3 jam, Penjas 3 jam, dan Mulok 2 jam. Sehingga jumlah jam mengajar untuk kelas 3 adalah 32 jam per minggu. Bahasa Inggris untuk kelas 1, 2, dan 3 abaikan saja karena di kurikulum tidak ada.
Untuk pembagian jam mengajar Kelas 4, 5, dan 6 contohnya adalah: Guru Kelas 25 jam, Pendidikan Agama 3 jam, Penjas 4 jam, Mulok 2 jam, dan Bahasa Inggris 2 jam. Jadi jumlah jam mengajar untuk kelas tinggi tersebut adalah 36 jam per minggu. Bahasa Inggris bisa masuk walaupun tidak ada dalam Kurikulum di kelas 4, 5, dan 6, yang terpenting 36 jam per minggu terpenuhi.
Pembagian jam untuk untuk Kepala Sekolah, adalah 6 jam dari mengajar di kelas dan 18 jam dari tugas tambahan sebagai sebagai Kepala Sekolah. Agar JJM Liniernya minimal 24 sebagai syarat mendapat tunjangan, 6 jam didapatkan dari mengajar di rombongan belajar sesuai kode sertifikasinya. Misalnya jika kode sertifikasinya guru kelas, maka tambahan 6 jam itu adalah 2 jam di kelas 4, 5, dan 6 yang diisikan di pembagian rombongan belajar pada aplikasi Dapodik.